Daftar Isi

Berbicara kasar ataupun kotor kadang diucapkan oleh anak. Meskipun kenyataannya anak masih belia sekali. Kebiasaan ini tentunya tidak baik bila terbawa sampai dewasa. Karena anak akan memiliki label nakal sehingga dijauhi oleh orang lain. Sadar akan hal ini, hentikanlah kebiasaan berbicara kasar secepatnya. Sebaliknya ajarkan anak berbahasa yang baik, seperti belajar bahasa Inggris yang bisa membantu dia saat dewasa nanti.

Ingat, prilaku anak akan mudah dibentuk saat masih kecil. Pembentukan prilaku yang lemah lembut mudah dilakukan. Begitu pula jika Anda ingin mengubah prilaku kurang sopannya dalam berkata-kata.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara menghentikan anak berbicara kasar? Tips berikut ini akan membantu Anda untuk mencegah anak berbicara kasar ataupun kotor.

  • Tanggaplah Sewaktu Anak Melontarkan Kata-Kata Kasar

Cara Menghentikan Kebiasaan Anak

Kata-kata kasar ini bisa berupa kata jorok ataupun makian yang sepatutnya tidak diucapkan. Baik itu Anda yang telah dewasa, ataupun khususnya anak yang masih belia. Makian yang dilakukan anak belia tentu membuat keprihatinan sendiri. Muncullah pertanyaan kenapa anak bisa melakukan hal tersebut. Ini akan tambah parah jika muncul dari orang lain. Karena seakan orang tuanya tidak mengajari kebaikan pada anak-anaknya.

Ketika anak mulai memaki, orang tua perlu segera menanggapinya. Menanggapi makian ini bisa menjadi cara terbaik agar anak berhenti secepatnya. Lalu, tanggapan seperti apa yang dimaksud? Apakah langsung menghentikannya dan memarahi? Tentu saja tidak.

Caranya adalah dengan mendekatinya waktu itu juga. Jangan sampai membiarkan prilaku tersebut. Karena jika dibiarkan, anak akan menganggap apa yang dilakukan dibenarkan. Akibatnya, anak akan terus berkata kasar ataupun memaki.

Ini merupakan tindakan awal. Pendekatan tersebut tidaklah membuat anak tersinggung. Karena biasanya makian terlontar akibat suasana hati anak tidak menentu. Ada kemarahan dalam dirinya.
Dengan Anda mendekatinya, kemarahan bisa saja reda. Anak merasa lebih nyaman, suasana hatinya menjadi lebih tenang. Akhirnya, anak akan berhenti berbicara kurang baik.

  • Tunjukan Konsekuensi Atas Apa Yang Dilakukannya

Sewaktu anak mulai marah dan memaki, berikan tindakan yang mampu menghentikannya. Bukan membiarkannya seperti itu. Tetapi, pastikan untuk memberikan pengajaran yang benar.
Pengajaran ini berupa pemahaman akan konsekeunsi yang dilakukan. Misalnya adalah memberitahunya jika berkata kasar tidak baik, dan konsekuensinya adalah dijauhi oleh teman-temannya.
Normalnya, memberikan pemahaman ini sudah bisa menghentikannya. Secara anak merasa butuh teman-temannya. Karena hampir sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bermain bersama teman-temannya.

Ketika anak tetap melakukannya, berikan hukuman untuknya. Hukuman yang pas adalah sesuai yang diajarkan. Mintalah anak-anak sebayanya atau orang yang dimaki untuk menjauhinya sebentar.
Hukuman ini dimaksudkan agar anak paham betul dampak negatif dari kata-kata kasarnya. Dengan memahaminya, anak akan berusaha untuk menghentikannya. Biasanya ditandai dengan minta maaf (bisa diajarkan jika belum terbiasa meminta maaf).

Jika anak sudah meminta maaf pada temannya, mintalah anak-anak untuk mendekatinya lagi. Dengan begitu, anak tahu persis akan manfaat berkata baik. Yakni disukai oleh teman-temannya.
Pengajaran ini adalah bentuk langkah nyata yang mudah ditangkap oleh otak anak. Karena ada visualisasi atas kondisi yang dialaminya. Jadi, anak akan berusaha untuk menghentikannya secara perlahan.

  • Alihkan Kemarahannya Dengan Sesuatu Yang Menyenangkan

mendidik anak

Kata-kata kasar muncul ketika suasana hati tak menentu. Contohnya adalah ketika sedang marah. Normalnya, kata-kata ini akan muncul.
Saat anak marah karena suatu hal, Anda perlu segera menenangkannya. Caranya adalah dengan mengalihkan kemarahan tersebut dengan sesuatu yang disukainya. Tapi bukan berarti jika Anda membelikan sesuatu untuk menenangkannya.

Ketika hadiah menjadi salah satu senjata untuk menenangkan kemarahan, maka anak akan terbiasa marah ketika menginginkan sesuatu. Akhirnya, anak tetap menjadi pemarah, dan parahnya sangat manja. Ada baiknya mengalihkan kemarahan ini dengan kegiatan yang lebih positif. Contohnya adalah bercerita tentang kenangannya, ataupun mengajaknya untuk berhitung. Dengan begitu, anak akan melupakan kekesalannya dan mulai stabil emosinya.

  • Hindari Menegur Secara Berlebihan Di Muka Umum

Menegur anak itu boleh-boleh saja, bahkan sebaiknya dilakukan. Tetapi waktunya harus dipertimbangkan. Ada baiknya untuk menegur kebiasaan buruknya ketika berkumpul dengannya. Sebaliknya, jangan tegur berlebihan sampai memarahinya di depan umum.

Menegur anak di waktu tersebut hanya akan membuat anak menjadi terluka. Terbersit di fikiran anak jika dirinya telah dipermalukan di depan umum. Fatalnya, anak akan melakukan hal yang sama sesuai cara Anda. Cara yang terbaik adalah dengan menghentikan terlebih dahulu kata-kata kasarnya di hadapan umum. Berikan pengertian secukupnya saja agar anak berhenti memaki. Setelah pulang, nasehati anak dengan tutur kata yang lembut.

Selain itu, hindari juga menceritakan prilaku anak yang kurang baik di hadapan anggota keluarga besar. Misalnya menceritakannya pada kakek nenek. Ini hanya akan membuat anak terluka dan malu.
Kesimpulannya, redam amarahnya dan berikan nasehat dengan lemah lembut, serta tunjukkan konsekuensinya bila berkata tidak baik. Dengan begitu, kebiasaan memaki dan berkata kasar akan terkikis. Itulah cara menghentikan kebiasaan anak berkata kasar yang baiknya dipraktekkan orang tua.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *