Daftar Isi
Bersyukur erat kaitannya dengan menerima, bukan menuntut lebih dari apa yang diperoleh. Sifat baik ini berdampak pada jiwa yang lebih sehat, serta fikiran yang cerdas. Oleh karenanya, menanamkan rasa syukur dalam diri anak sebaiknya dilakukan.
Melatih anak agar pandai bersyukur tidak bisa dilakukan secara instan seperti melatih anak ketika megikuti kursus bahasa Inggris. Butuh waktu dan cara yang tepat agar anak pandai bersyukur atas apa yang dimilikinya. Nah, bagaimana cara melatihnya?
Biasakan Anak Untuk Mengucapkan Terimakasih
Terimakasih memang sangat sederhana, namun memiliki dampak positif bagi yang mengucapkannya. Diantaranya adalah menumbuhkan rasa syukur atas apa yang diterimanya.
Kata sederhana ini terlihat mudah untuk diucapkan. Namun kenyataannya, banyak anak yang belum mampu melakukannya. Bahkan, ada juga yang terbawa sampai dewasa.
Agar anak menjadi pribadi yang menerima, cara termudah adalah menumbuhkan keinginan untuk berterimakasih. Tentunya Anda bisa mencontohkannya, kemudian memintanya untuk melakukannya.
Misalnya jika anak diberikan sesuatu oleh orang lain, ajarilah anak untuk mengucapkan kata terimakasih. Pengajaran ini bisa dilakukan secara berulang-ulang. Sampai akhirnya, anak mampu melakukannya sendiri tanpa disuruh.
Kenalkan Pada Anak Tentang Apa Yang Perlu Disyukuri
Sebenarnya banyak hal yang bisa orang tua gunakan untuk melatih anak agar pandai bersyukur. Salah satunya adalah mengucapkan doa setelah makan atau minum.
Misalnya adalah terimakasih Tuhan, atau Alhamdulillah. Doa ini merupakan bentuk rasa syukur atas apa yang diberikan oleh Tuhan.
Selain membiasakan untuk memanjatkan doa tersebut, biasakan anak untuk mengucapkan hal yang sama setelah mengerjakan sesuatu. Baik ketika bangun tidur, selesai belajar dan lain sebagainya.
Dengan membiasakan hal tersebut, karakter anak akan terbentuk. Anak menjadi pribadi yang mudah bersyukur.
Tunjukkan Jika Anak Sangat Beruntung
Cara menunjukkan keberuntungan dalam hidup sangatlah banyak. Anda akan dengan mudah menemukannya. Contohnya adalah mengajak anak untuk mengunjungi sebuah panti asuhan.
Setelah berkunjung, bicarakan tentang hal tersebut. Misalnya membandingkan kehidupan anak dengan anak yang ada di panti asuhan.
Dengan membandingkan kehidupan yang dialami anak, ini bisa melembutkan hatinya. Masukilah hatinya, dan berikan pemahaman tentang bagaimana caranya bersyukur. Dengan cara tersebut, anak akan terlatih untuk bersyukur.
Berikanlah Waktu Dibandingan Benda
Kadang orang tua menghilangkan kekecewaan anak dengan membelikan sesuatu. Ini memang baik jika dilakukan sesekali.
Sementara bila dilakukan lebih sering, pengaruhnya buruk untuk prilakunya. Anak akan menjadi pribadi yang menuntut. Karena hampir semua benda yang diinginkan bisa diwujudkan oleh orang tuanya.
Akan lebih baik jika Anda memberikan waktu luang untuk bersamanya. Tentunya ketika anak sangat membutuhkan perhatian dari orang tuanya.
Waktu akan sangat berharga bagi anak. Dan kebersamaan dengan Anda akan selalu dirindukan olehnya. Dengan kata lain, yang dibentuk adalah kelembutan hatinya sehingga anak pandai bersyukur.
Tanggapilah Anak Dengan Pujian
Ketika anak mulai berterimakasih atau bersyukur, tanggapilah kebiasaan ini dengan memberikan pujian. Pujian ini bisa berupa pernyataan jika Anda bangga bila anak melakukannya. Rasa bangga ini juga akan dirasakan oleh anak. Anak merasa dihargai dengan apa yang dilakukannya, dan anak merasa jika hal itu baik untuk dikerjakan setiap harinya.
Sebaliknya jika Anda tidak menanggapinya, anak mulai berfikir jika semuanya tidak bermanfaat. Kemudian anak mulai menghentikan kebiasaan baik tersebut. Bahkan kesannya acuh pada yang Anda ajarkan.
Ajari Beramal
Beramal adalah bentuk sifat yang bagus. Ini menunjukkan rasa peduli terhadap sesama. Dan hal ini memang harus dibangun sejak kecil.
Sebelum melatih anak untuk beramal, tunjukkan padanya mengenai kondisi orang-orang tersebut. Dari visualisasi ini, anak-anak akan melihat jika dirinya lebih beruntung dari orang lain.
Setelah anak-anak mengetahui keberuntungannya, ajarkanlah untuk beramal. Misalnya dengan menyumbangkan sejumlah uang, pakaian atau mainannya pada orang lain.
Kegiatan ini akan membantu dalam menyadarkan anak atas pentingnya menolong. Dan ini berkaitan langsung dengan rasa syukur dimana anak memiliki kelebihan dibandingkan orang lain.
Biasakan Menahan Diri Untuk Membeli Sebuah Benda
Memang tidak mudah menahan diri. Tetapi ini harus dilakukan. Mengingat semua hal belum tentu bisa didapatkan.
Sama halnya dengan anak. Biasakan anak untuk bisa menahan keinginannya. Hal ini bisa dipraktekkan dengan menolak beberapa hal yang diinginkan oleh anak. Contohnya adalah ketika anak-anak meminta mainan baru.
Terlalu mudahnya Anda memberikan mainan hanya akan membuat anak menyia-nyiakan mainan lamanya. Artinya, anak kurang menghargai sesuatu yang dimilikinya. Kebiasaan inilah yang harus dihindari meskipun kenyataannya Anda mampu membelikannya.
Ada baiknya jika Anda mengatakan tidak untuk membelikan mainan tersebut. Biasakan anak menghargai mainannya. Dengan cara demikian, anak-anak akan mengoptimalkan mainannya dan tentunya pandai bersyukur.
Intinya, menanamkan rasa syukur ini perlu diimbangi apresiasi dari orang tua. Apabila dilakukan, anak akan termotivasi untuk terus melakukanya dan terbawa sampai dewasa. Jadi, sudahkah Anda melatih anak bagaimana caranya bersyukur saat ini?