Daftar Isi
Cara menumbuhkan rasa percaya diri anak tidaklah semudah yang dibayangkan. Sama halnya dengan kepercayaan diri anak dalam belajar bahasa Inggris. Namun bukan berarti jika mustahil untuk dilakukan. Penerapan yang tepat akan memberikan hasil yang optimal sehingga rasa percaya diri anak mulai tumbuh.
Kurangnya rasa percaya diri dikenali dengan pemalunya anak, atau tidak memiliki keberanian sama sekali. Perasaan seperti ini membuat anak menjauh dari teman-temannya. Kondisi seperti ini biasanya akan terbawa sampai dewasa.
Tidak beraninya anak mengakibatkan sosialisasinya berkurang. Di lain sisi, kondisi ini akan mempengaruhi kesuksesannya di masa mendatang. Oleh karenanya, orang tua sebaiknya segera mengatasinya. Bagaimana cara menanganinya?
Berikan Motivasi Tambahan Untuk Anak
Kedekatan Anda dengan anak seharusnya dimaksimalkan. Bukan hanya sebatas menemani anak ketika bermain, belajar ataupun berkegiatan lainnya. Tetapi, Anda juga perlu mendidik anak seperti membangkitkan keberaniannya dalam melakukan suatu hal.
Membangkitkan keberanian bukanlah hal yang mudah. Anda perlu memahami kebiasaan anak terlebih dahulu. Cermati kenapa anak tidak mau, atau tidak berani melakukan suatu hal.
Setelah mengetahui penyebabnya, ajarkanlah anak untuk melakukan hal tersebut. Pastikan juga untuk mengajari caranya, kemudian selalu damping anak selama melakukan kegiatan tersebut. Dengan adanya Anda di dekatnya, anak akan cenderung termotivasi.
Berikan Pujian Atas Apa Yang Dilakukan Anak
Kegiatan anak memang sangat banyak sekali. Terutama saat bersosialisasi dengan teman sebayanya. Misalnya adalah bermain bersama.
Saat-saat paling menentukan adalah ketika anak melakukan hal yang benar ataupun sebaliknya. Jika melakukan hal yang baik, berikanlah pujian untuknya. Pujian ini bisa secara lisan, atau bisa juga dengan memberikan hadiah.
Kalau memungkinkan, berikan keduanya. Kedua hal ini adalah bentuk apresiasi pada apa yang dilakukan oleh anak. Dengan begitu, anak akan terus mengingat, dan anak akan terbiasa untuk melakukan hal yang baik dengan percaya diri.
Hindari Kebiasaan Memarahi Anak Dengan Keras
Melakukan kesalahan itu normal sekali bagi anak. Bahkan orang dewasapun tidak luput dari kesalahan. Memberikan hukuman sampai memarahinya bukanlah hal yang baik.
Kemarahan hanya akan membuat anak menjadi lebih minder. Kesannya, anak melakukan kesalahan sangat fatal. Akibatnya, anak akan terdiam dan suatu saat tidak akan melakukan banyak hal.
Ketika anak melakukan kesalahan, patutlah bagi orang tua untuk marah. Tapi jangan sampai membuat anak begitu bersalah. Cukup arahkan dan nasehati anak untuk tidak melakukannya. Ini sebagai bahan pembelajaran anak sehingga anak tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.
Bantulah Anak Untuk Mengenali Kelebihannya
Kelebihan anak berbeda-beda. Sayangnya, orang tua kadang menuntut lebih banyak untuk anak-anaknya. Yakni, anak harus bisa melakukan semua hal seperti yang dilakukan oleh teman sebayanya.
Menuntut hanya akan membuat anak kehilangan rasa percaya diri. Apalagi jika anak memang tidak punya kemampuan untuk melakukannya. Maksudnya, kemampuan utamanya bukan di area tersebut.
Jika Anda memaksakan anak untuk melakukannya, anak enggan untuk menjalankannya. Beberapa waktu kemudian, anak akan cenderung menutup diri. Dan ini bisa mempengaruhi kemampuan utamanya yang masih terpendam.
Lalu apa yang sebaiknya dilakukan? Terimalah apa yang ada. Cermati apa yang disukai oleh anak Anda. Bisa jadi, hal itulah yang menjadi kelebihannya. Setelah menemukan kelebihannya, dukunglah anak dengan memfasilitasi hal yang berhubungan dengan kemampuannya. Lama kelamaan, anak akan begitu mandiri dan rasa percaya dirinya meningkat setelah tahu itu adalah kelebihannya.
Berikan Tantangan Baru
Memberikan tantangan baru tak ubahnya sebagai cara untuk mendorong keberanian anak. Kemampuan olah fikir serta kemauannya yang akan membuatnya cepat dewasa. Bahkan, ini juga menjadi cara untuk melatih tanggungjawab anak.
Tantangan seperti apa? Sebenarnya, Anda bisa mencermati hal-hal yang disukai oleh anak. Biasanya anak memiliki ketertarikan akan sesuatu. Hanya saja, anak belum berani untuk melakukan hal tersebut.
Di sinilah peran orang tua untuk memfasilitasinya. Contohnya adalah ketika anak belajar mengayuh sepeda.
Ajarkan dirinya untuk hal-hal baru. Pertama dimulai dengan belajar bersepeda dengan 3 roda. Kemudian berikan arahan atau kepercayaan pada dirinya jika anak mampu untuk bersepeda dengan hanya dua roda.
Tentu tantangan ini perlu dilakukan secara bertahap. Khususnya melihat kemampuan fisik anak. Dengan adanya dorongan ini, anak akan berani dan percaya diri untuk melakukan tantangan yang diberikan oleh orang tuanya.
Dorong Keingintahuan Anak
Cara terakhir adalah membiarkan anak bertanya akan banyak hal. Biasanya, anak memiliki naluri banyak bertanya akan hal. Karena memang anak melihat sesuatu di sekitarnya. Saat anak bertanya, biarkanlah dan berikan jawaban semestinya. Setidaknya, ini membuatnya sadar akan sesuatu yang belum banyak diketahuinya.
Ketika hal ini melekat di hatinya, anak akan berani bertanya. Malahan, timbul kepercayaan dirinya untuk bertanya sesuatu. Baik itu bertanya tentang suatu hal di rumah, maupun bertanya sesuatu di sekolah.
Kesimpulannya, selalu dampingi dan berikan arahan yang membuat anak lebih nyaman. Dengan begitu, kepercayaan diri anak akan tumbuh sehingga anak akan mampu menghadapi dunianya ketika dewasa nanti.