Sebagai orang tua pastilah ingin melihat anaknya rajin belajar. Tujuannya adalah supaya anak berprestasi. Seperti berprestasi karena pintar berbahasa Inggris. Sayangnya, kadang anak merasa terbebani sehingga minat belajarnya berkurang, membuat konsentrasi dalam menangkap pelajaran hilang. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan orang tua?

Penyebab Anak Kehilangan Motivasi Belajar

Begitu banyak penyebab kenapa anak malas belajar. Salah satu penyebabnya adalah hilangnya motivasi. Kehilangan motivasi ini bisa disebabkan oleh kelelahan, sampai anak belum tahu manfaat dari proses belajarnya.

Meskipun kenyataannya akan menghadapi ujian, tetap saja ada siswa yang kehilangan motivasinya. Ini tentu merugikan dirinya sendiri. Dan sebagai orang tua, Anda memang tidak bisa membiarkannya.
Selain kehilangan motivasi belajar, anak malas belajar dikarenakan oleh beberapa sebab.

Pertama adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya. Kurangnya perhatian dan banyaknya tuntutan dari orang tua akan membuat anak merasa begitu tertekan.Ketika anak mulai tertekan, hampir pasti anak akan enggan melakukan apapun. Walaupun kenyataannya hal yang diperintahkan bagus untuknya.

Kedua adalah suasana belajar tidak menyenangkan. Ini bisa di sekolah maupun di rumah. Suasana belajar yang kurang nyaman hanya akan membuatnya malas. Bahkan, anak akan cenderung mengacuhkan kegiatan belajar.

Ketiga adalah sarana pendukung kurang memadai. Fasilitas belajar yang kurang mendukung menciptakan ketidaknyamanan. Malahan, anak akan merasa kesulitan dalam mempelajari sesuatu.
Sarana belajar ini berupa perlengkapan untuk belajar sampai tempatnya. Jika Anda memfasilitasi anak dengan perlengkapan belajar mumpuni, anak akan termotivasi belajar. Contohnya adalah anak diberikan kamus untuk memudahkan dalam menemukan makna dari belajar bahasa asing.

Hal Yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua Dikala Anak Kehilangan Minat Belajar

Ketika belajar di instansi formal, kecerdasan anak ditentukan dalam beberapa hari. Yakni mampu menyelesaikan ujian dengan tepat atau tidak.
Anak yang berhasil menyelesaikannya akan dianggap berprestasi. Sebaliknya, anak dianggap kurang mampu bila hasil ujiannya tidak sesuai.

Klaim seperti ini biasanya melekat di pikiran orang tua, bahkan juga anak. Anak-anak akan merasa terbebani, sulit berfikir dan memutuskan untuk berhenti belajar. Ini pertanda jika anak kehilangan motivasinya.

Di saat anak kehilangan arah, peran orang tua sangatlah sentral. Yakni mengembalikan minat belajarnya secepat mungkin. Jika tidak, anak akan malas sehingga prestasinya menurun drastis.
Menyadari akan hal ini, orang tua sebaiknya memberikan arahan dan semangat untuk anaknya. Tujuannya adalah supaya anak tidak putus harapan, kemudian mau belajar kembali secara efektif.

Tips Mengembalikan Motivasi Belajar Anak

Anak yang kehilangan motivasinya akan cenderung sulit menangkap informasi. Hal ini ditambah rumit dengan metode pembelajaran yang tidak disukainya. Akibatnya, anak tidak memperoleh hasil yang baik saat menghadapi ujian.

Untuk itulah, Anda sebagai orang tua perlu mendampinginya. Dan untuk mengembalikan motivasinya, Anda bisa mengikuti tips berikut ini.

1. Berikan dukungan dan ajaklah untuk berfikir positif

Memberikan dukungan moril sangat disarankan bila ingin melihat anak antusias dalam belajar. Caranya adalah dengan mendorong anak untuk berfikir positif.
Terapkan dalam diri anak untuk lebih percaya diri. Jangan biarkan anak terlalu terbebani dengan hasil yang dicapai. Namun tekankan untuk belajar seperti yang diinginkan.
Saat anak belajar, dampingilah anak. Sesekali, bantulah anak untuk mempelajari hal-hal yang kurang dimengerti. Dengan mendampinginya, anak akan termotivasi sehingga proses belajarnya lebih mengasikkan.

2. Ajari anak untuk membuat catatan kecil dari hasil belajarnya

Hasil akhir dari belajar sesuatu bisa dibuat dalam bentuk rangkuman. Catatan kecil ini membantu anak untuk memahami secara menyeluruh dari proses belajarnya. Di sini, Anda bisa mengarahkan atau memberitahu bagaimana caranya.

Selalu ajarkan anak untuk terus membuat catatan kecil. Tentunya catatan ini bisa dijadikan sebagai kunci utamanya. Hasilnya, anak akan termudahkan dalam proses belajar.
Sesekali, Anda juga bisa melontarkan pertanyaan tentang hasil pelajarannya. Dengan pertanyaan ini, anak akan berusaha untuk mengingat. Bila belum, dampingi anak untuk membuka catatan kecil dan ajaklah anak untuk mengulanginya.

3. Gunakan metode belajar yang menyenangkan

Buatlah anak senyaman mungkin ketika belajar. Kenyamanan belajar akan membuat anak mampu berkonsentrasi. Kenyamanan ini berupa cara belajar yang menyenangkan, sampai lingkungan belajar yang mendukung.

Untuk beberapa materi yang mengedepankan ingatan, baiknya gunakan metode menghafal yang disukai anak. Cara ini perlu dicermati oleh orang tuanya.

Contoh kecilnya, biarkan anak membuat hasil rangkuman. Setelah itu, ciptakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi tersebut. Kemudian, ajukan pertanyaan dan biarkan anak menjawabnya.

Sementara materi yang berhubungan dengan angka dan rumus, silahkan dampingi sebaik mungkin. Anda bisa mengajaknya untuk menyelesaikan pelajarannya dengan durasi yang disepakati.
Intinya, Anda selalu ada di sampingnya saat proses belajar di rumah. Sewaktu-waktu dibutuhkan, Anda bisa memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh anak. Dengan begitu, anak akan menyukai belajar dan prestasinya akan sesuai dengan hasil belajarnya.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *