Setiap orang dibekali kemampuan linguistik di dalam dirinya. Kemampuan untuk belajar bahasa Inggris salah satunya, kemampuan ini adalah anugerah terbesar yang mana akan mengalami perkembangan. Akhirnya, seseorang mampu berbicara dan menyampaikan maksudnya dengan tepat.
Perlu dipahami, kemampuan ini perlu dikembangkan. Khususnya untuk anak-anak yang masih belum mau berbicara. Dorongan dari Anda akan mempercepat kemampuan linguistiknya sehingga kecerdasan bahasanya akan terlihat segera.
Pertanyaannya adalah bagaimana cara Anda untuk menstimulasi anak agar pandai berbahasa?
Jawabannya bisa dilihat di bawah.
-
Kontak Mata Dengan Anak Saat Berbicara
Ketika anak masih belum mampu berbicara, sarana terbaik untuk menyampaikan informasi adalah dengan gerakan. Setelah masanya, anak akan mulai belajar berbahasa. Berbahasa anak kadang begitu cepat, kadang juga terlambat. Namun bagi orang tua, melihat anaknya berbicara lebih cepat akan sangat membahagiakan.
Untuk mendorong anak agar mau berbicara adalah mengajarkannya dengan kosakata sederhana. Tentunya dilakukan secara berulang-ulang. Fondasi utamanya adalah kontak mata selalu terjalin. Dengan adanya kontak mata dengan anak, anak akan memperhatikan gaya bicara Anda. Lama kelamaan, anak akan mulai mengikuti apa yang Anda ajarkan.
Selain hal tersebut, kontak mata akan menunjukkan apa yang dialami oleh anak. Misalnya apakah dalam keadaan bahagia, sedih ataupun kecewa. Saat inilah orang tua juga bisa mencurahkan kasih sayangnya. Kontak mata sendiri bisa terus dipraktekkan saat anak mulai dewasa. Dengan kontak mata, ada rasa percaya diri pada anak. Akhirnya, anak yang memendam perasaannya bisa tercurah dan mau berbicara pada orang tuanya.
-
Latih Bicara Dengan Cara Menyenangkan
Menciptakan suasana yang menyenangkan wajib dilakukan. Terlebih jika Anda mengharapkan sesuatu pada anak. Seminimal mungkin, buatlah dirinya sadar dan tertarik dengan apa yang Anda lakukan.
Ketika anak mulai tertarik, anak juga akan mulai mendengarkan. Buahnya, anak akan mengolah banyak informasi dari apa yang dibicarakan. Suatu saat, anak akan berbicara seperti apa yang dipahaminya.
Ada banyak cara untuk menciptakan suasana yang menyenangkan saat melatih komunikasi anak. Pertama adalah dengan membacakan sebuah dongeng menarik.
Dongeng ini bisa digunakan setiap saat. Untuk menarik perhatiannya, gunakan pula media lain. Contohnya adalah mainan dan gerakan tangan. Dengan mainan, anak akan memperhatikan secara seksama.
Nah, kosakata-kosakata yang dibalut dengan cara demikian akan tersimpan dalam memori anak. Anak juga akan mulai bersemangat untuk menirupakan apa yang didengarnya.
Selain mendongeng, ada cara lain yang cukup menarik. Ajaklah anak untuk menyanyikan lagu-lagu kesukaan. Normalnya, lagu apapun bisa digunakan. Tapi yang terbaik adalah lagu untuk anak-anak yang berorientasi pada keceriaan dan pendidikan.
Lagu-lagu sederhana dan ceria akan menyenangkan hati anak. Apapun kosakatanya akan diserap dengan mudah. Dan menyanyikan lagu ini bisa dilakukan kapanpun. Baik ketika anak lagi aktif, maupun ketika menjelang tidur.
Dengan cara-cara yang menyenangkan ini, anak akan fokus untuk mendengarkan. Buahnya adalah apapun bisa diserap, dan suatu hari akan dimunculkan dalam bentuk komunikasi sederhana.
-
Berikan Kesempatan Bagi Anak Untuk Mengungkapkan Perasaannya
Terkadang anak-anak enggan atau segan untuk mengungkapkan perasaannya. Terlebih jika orang tuanya banyak bicara, tidak memberikan kesempatan sama sekali. Tidak adanya kesempatan bicara ini hanya akan membuat anak cenderung memendam apa yang dirasakannya. Malahan, anak cenderung diam dan tidak mau bicara sama sekali meskipun dalam keadaan darurat.
Tidak mau melihat anak menjadi begitu pendiam, orang tua sebaiknya memberikan waktu untuk anaknya berbicara. Buatlah suasananya lebih nyaman, ajaklah bicara dari hati ke hati. Maka anak akan tergugah untuk berbicara.
-
Ajaklah Anak Untuk Berbicara Di Beberapa Kesempatan
Setiap waktu, Anda akan terus bertemu dengannya di rumah. Dan ada beberapa momen yang membuat keakraban antara orang tua dengan anaknya. Di sinilah, orang tua bisa memulai bicara dengan nada yang rendah pada anaknya.
Cobalah untuk bertanya apapun tentang kegiatannya. Namun perhatikan juga psikisnya sebelum memulai pembicaraan. Perbincangan ringan ini akan membuat anak bisa lepas, tentunya tanpa mengesampingkan kesopanan antara anak dan orang tua. Perbincangan ringan tersebut bisa dimulai saat jam makan, atau saat berkumpul bersama.
Dengan rutin berkomunikasi, tidak ada yang ditutupi oleh anak. Anak bisa berkeluh kesah mengenai perasaanya, juga mau berbagi kebahagiaannya dengan membicarakannya dengan orang tuanya.
-
Jangan Memarahi Atau Membentak Ketika Anak Melakukan Kesalahan
Kesalahan biasa terjadi, dan ini lumrah dilakukan oleh anak. Di sini, orang tua tidak dianjurkan untuk memarahi dengan keras, apalagi sampai membentaknya. Memarahi sejadi-jadinya hanya akan membuat anak ketakutan. Anak tidak akan pernah mau bercerita. Kalaupun berani, anak-anak akan cenderung berbohong.
Jika anak melakukan kekeliruan, marahilah secara halus. Kemudian nasehati anak tanpa menyinggung perasaannya. Dengan begitu, anak merasa lebih nyaman berbicara dengan orang tuanya.
Demikianlah cara yang bisa orang tua praktekkan untuk membuat anak mau berbicara. Kuncinya, berikan kenyamanan dan jalinlah komunikasi yang baik sembari memberikan arahan yang tepat.