Daftar Isi

Menangani anak yang hiperaktif bukanlah perkara mudah, seperti menangani anak yang susah belajar seperti belajar bahasa Inggris. Tak jarang bila orang tua harus menghentikan secara paksa. Padahal, hal ini tidak dibenarkan. Karena bisa mengakibatkan anak semakin bandel.

Terlalu aktifnya anak bisa disebabkan oleh banyak faktor. Diantaranya ada masalah pada sistem syarafnya, serta kurangnya perhatian orang tua terhadapnya.

Ketika anak tidak bisa diam, tentu kondisi tersebut membuat banyak orang tua pusing. Padahal sejatinya hiperaktif tidak lantas berdampak buruk. Hanya saja, kadang anak tidak mampu mengontrol sehingga cenderung melakukan hal-hal yang membahayakan.

Sadar akan bahaya yang mungkin menimpanya, baiknya orang tua mengontrolnya. Nah, bagaimana cara menenangkan anak yang hiperaktif tersebut? Mari simak empat caranya di bawah ini.

Tunjukkan Kasih Sayang Anda Padanya

anak aktif

Bisa jadi anak tidak mau diam lantaran mencari perhatian Anda. Anak merasa tidak diperhatikan sehingga anak mencari pelarian lain. Yaitu sering melakukan hal-hal di luar kewajaran.
Aktifitas yang berlebihan ini memang bisa berujung pada tindakan bahaya. Bisa melukai dirinya sendiri. Contohnya adalah terjatuh dan menangis.

Ketika anak sudah menunjukkan keaktifannya yang berlebihan, mendekatlah padanya. Tenangkan dirinya agar tidak melakukan hal-hal yang membahayakannya.
Tunjukkanlah jika Anda perhatian padanya. Contohnya adalah memeluknya atau mencium keningnya. Rasa sayang Anda ini akan segera menghentikan apa yang dilakukan oleh anak. Karena anak memang merasa lebih nyaman saat didekap oleh orang tuanya.

Sambil memeluknya, berikan pemahaman padanya. Nasehatilah anak untuk tidak melakukannya dengan nada yang lemah lembut. Suara yang lembut ini akan melembutkan hatinya. Anak akan fokus dan ingin melakukan apa yang Anda perintahkan.

Dengarkan Keluhan Anak Dan Bicarakan Dengan Lembut

Terlalu aktifnya anak bisa saja sebagai bentuk mengungkapkan isi hatinya. Anak belum mampu menyampaikannya dengan lisan. Akibatnya, anak melakukan tindakan-tindakan dengan tubuhnya.
Sudah banyak sekali contohnya. Ketika anak merasakan ketidaknyamanan dan tidak berani menyatakannya, anak akan berlaku sejadi-jadinya. Mulai dari termenung, sampai bertindak sesuka hatinya. Tujuannya adalah ketidaknyamanan yang dirasakannya bisa hilang.

Bila Anda melihat prilaku anak seperti ini, Anda harus tanggap dengan kondisi tersebut. Mulailah untuk memahami perasaannya. Jangan biarkan perasaannya kalut, membuatnya melakukan hal-hal yang bisa menyakiti tubuhnya sendiri.

Supaya anak tidak melakukan tindakan yang bisa merugikannya, dekatilah dan ajaklah bicara. Caranya bisa dimulai dengan mendekatinya. Kemudian ajaklah untuk berkomunikasi. Ketika anak sudah mulai bicara, jadilah pendengar yang baik. Sesekali, berikan pengertian mengenai apa yang dikeluhkan anak. Dengan begitu, Anda telah membangun kedekatan dengannya dan anak akan tersentuh sehingga membuatnya lebih tenang.

Hindari Menggunakan Kekerasan Saat Menenangkannya

anak yang aktif

Banyak kasus dimana orang tua tidak sabar menghadapi anaknya. Lantas cara yang digunakan cenderung bisa melukai anak. Baik itu luka luar maupun dalam.
Yang dimaksud dengan luka luar adalah bila orang tua menghentikan anaknya dengan menyakiti fisiknya. sementara luka dalam adalah bila anak dimarahi sehingga menimbulkan kekecewaan mendalam di hatinya.

Cara-cara seperti itu hanya akan meninggalkan bekas luka yang mendalam. Luka inilah yang membuat anak tidak ragu untuk mengajukan protes. Dan bentuk protes tercerminkan dengan melakukan tindakan yang lebih dari pada biasanya.

Sadar jika anak juga merasakan hal yang sama bila dilukai, maka cara terbaik adalah tidak menyakiti perasaannya. Caranya adalah dengan menenangkannya secara lembut. Dengan perkataan yang lembut, perasaan anak tersentuh dan mau mengikuti nasehat orang tuanya.

Cobalah Untuk Mengalihkan Perhatiannya

anak selalu aktif

Anak cenderung memiliki keingintahuan lebih. Banyak hal akan dicoba untuk memahami apa yang ada disekitarnya. Hanya saja, kadang anak melakukan hal-hal yang dianggap berbahaya untuk dirinya.
Meskipun berbahaya, tetap saja anak akan melakukannya. Anak belum tahu dengan benar apa yang dilakukannya. Anak hanya memburu sesuatu yang dianggap membahagiakannya.

Sebagai orang tua, kondisi seperti ini akan menimbulkan kekhawatiran. Dan ini sangat masuk akal. Orang tua manapun tidak ingin melihat anaknya sakit, terluka ataupun menangis.

Menyadari hal ini, banyak cara ditempuh oleh orang tua. Terutama bertujuan untuk membatasi kegiatan anak yang bisa membahayakannya karena hiperaktif. Pertanyaannya adalah bagaimana cara yang tepat untuk mencegahnya?

Cara yang paling pas untuk menenangkannya adalah dengan memberikan pengalih perhatian. Dengan pengalih perhatian, anak akan fokus dengan hal tersebut dan menghentikan keaktifannya. Nah, apa saja yang bisa mengalihkan perhatian anak? Jawabannya banyak sekali.
Contohnya adalah memberikan mainan untuknya. Mainan ini sebaiknya memberikan manfaat. Seperti mainan yang bisa mendukung kecerdasannya.

Selain itu, Anda juga bisa mengalihkannya dengan menemukan teman baru. Adanya teman baru ini diharapkan supaya anak mau bermain dan belajar bersamanya.

Kesimpulannya, pahamilah perasaan anak dan tunjukkan kasih sayang Anda padanya. Kasih sayang ini bisa membuat kenakalan anak mereda. Jadi, sudahkah Anda menerapkan cara menenangkan anak yang hiperaktif ini?

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *